Kalau kamu...kalau kamu...

kalau kamu datang

 Jika semua doa kita di kabulkan Tuhan, apakah kita sudah siap?


"Bagaimana jika doaku kusimpulkan pada layang-layang, lalu kubiarkan dia terbang mengawang-awang. 
Kemana ia akan jatuh?"

Dan ini merupakan kanvas. Di dalamnya di penuhi dengan limpahan tanda tanya menjejaki kepala, tentang mengapa, kenapa, dan bagaimana. 
Dihiasi dengan semburat malu-malu karena kabut merah muda dari rasa suka dan bahagia. 
Juga beberapa warna yang merupakan titisan genangan air  yang memenuhi hati dan mata.

Kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan bertanya kenapa baru sekarang.
Kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan membuat dirimu menunggu di depan pintu terlalu lama.
Kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan bertanya, hati mana saja yang sudah kau lewati untuk sampai di sini.
Karena dengan langkah mu, aku terbangun, dari mimpiku sendiri.
Kalau kamu datang, tolong jangan pergi.
Aku lelah menjaga pintu.
Kalau kamu datang, aku berani sumpah, aku tenang.


“Ketika malam jatuh ke mataku, ada keheningan yang menjadi saksi, bahwa dalam diam aku mencintaimu. Dan dalam diam juga ada rindu untukmu.”

“Kita hanya sepasang sepi yang bersulang di cangkir sendiri-sendiri. 
Sebelum yang tersisa hanya ampas kopi, aku atau kamu, akan menghampiri,karena jariku tak mampu menghitung kebahagiaan, butuh jemarimu untuk melengkapi.”

Cinta adalah ketika aku seakan tak perlu menoleh kanan kiri untuk menyeberang, karena kau sudah pasti membuatku merasa aman di mana saja.

 Palung dalam terletak di matamu. 
Tatap aku, aku senang tenggelam di sana.








Kau jalan lengang yang membuatku enggan kembali pulang.

I Love you... I miss you...


Spandra  300612 08.46WIB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar